Table of Contents
Pandemi Mengubah Budaya Kerja
13 Maret 2020, menjadi hari yang sangat bersejarah bagi kehidupan pekerjaan saya. Di hari sebelumnya, di suatu sore, saya mendengar sebuah kabar di Commuter Line, bahwa sudah ada orang Indonesia yang terinfeksi Covid-19. Apa yang terpikirkan oleh saya waktu itu, ah, apa benar? Akan separah apa? Sungguh, suatu yang sederhana yang tak seperti apa yang sedang terjadi hingga saat ini. Bahkan, ketika ada salah satu teman yang memberitahukan bahwa Virus Covid-19 telah beredar ke berbagai negara, saya tak terlalu ngeh.
Suasana kantor yang semula tenang dan berjalan sebagaimana mestinya, tiba-tiba berubah menjadi sesuatu yang agak sibuk dan sedikit berbeda.. Wacana kerja dari rumah, diliburkan, ah sepertinya itu tidak pernah terbayangkan sama sekali. Hingga mendekati sore, atasan saya meminta untuk menyiapkan jadwal susunan pegawai apabila diminta bekerja dari rumah. Suatu yang belum pernah saya kerjakan sebelumnya. Berbarengan dengan itu, ART-ku minta ijin pulang. Ya Allah, ujian apa ini..
Pengalaman Memasang IndiHome
Saya dan keluarga kecilku, sudah pasang IndiHome sejak sebelum pandemi. Waktu itu kami tinggal di satu kontrakan kecil yang sempit. Kenapa akhirnya memilih IndiHome?
Jadi suatu sore, saya dan anak-anak jalan-jalan ke salah satu mall kecil di Jakarta Selatan. Waktu itu, ada sebuah stand di pojokan yang nawarin join untuk beberapa bulan. Dan tujuannya adalah untuk bisa menayangkan televisi. Maklum, sebelum join IndiHome, saya termasuk golongan orang-orang yang nggak mau pakai tivi untuk anaknya. Tapi, karena suatu hal, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk memilih salah satu tayangan yang tepat melalui IndiHome. Harapannya adalah, agar anak-anak nggak sembarangan nonton. Dan, anak-anak bisa memperluas wawasan.
Kenapa waktu itu memilih IndiHome, karena waktu itu IndiHome adalah salah satu jaringan provider internet milik PT. Telkom Indonesia, yang bisa menjangkau paling luas dan sudah menjangkau rumah saya yang notabene di salah satu gang kecil. Selain jaringannya stabil, harganya masih terjangkau dalam hitungan budget keluarga kecil saya.
Mendampingi Suami Kuliah Bersama Indihome
Menemukan sahabat internet yang stabil dan bisa memenuhi kebutuhan keluarga itu gampang-gampang susah. Sama kayak berteman. Sama kayak menemukan teman yang setia, sampai dapat julukan sahabat.
Ini menjadi momen yang kuingat betul. Belum selesai beradaptasi dengan perubahan kerja bersama pandemi, saya dihinggapi perasaan cemas bakal ditinggal suami kuliah di kota jauh di sana. Bayangkan saja, gimana nanti kalau nggak bisa ketemu tiap bulan? Gimana nanti saya ngurus anak-anak sambil kerja? Ternyata, kekawatiran itu memudar seiring dengan kebijakan dari kampus (UGM Yogyakarta) yang membolehkan mahasiswa untuk kuliah secara daring.
Sungguh, tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau kami nggak masang jaringan inernet yang stabil waktu itu. Jadwal matrikulasi yang padat, penyesuaian bersama dosen, dan frekuensi zoom yang bisa dihitung sekian hari perhari.
Alhamdulillah, IndiHome mengeluarkan pilihan jaringan yang tepat untuk keluarga kami. Kuliah suamipun lancar, bahkan ketika sampai harus pelaksanaan ujian secara online. Bayangkan saja kalau tidak lulus, harus ganti rugi berapa juta. Duit darimana, hoho…
Sampai dengan akhir tahun 2021, IndiHome telah teruji membersamai suami yang kuliah di UGM secara full daring. Selama hampir 1,5 tahun, dia belum pernah sekalipun ke Jogja untuk kuliah. Benar-benar hanya perkuliahan secara online.
Pekerjaanku dan Internet : Dekat dan Bersahabat
Hingga sore, saya mengusulkan untuk diri saya sendiri, mengajukan Work From Home selama 2 (dua) hari. Dulu, Work From Home istilah work from home belum se-ngetern sekarang. Kerja dari rumah, tapi bukan cuti. Di rumah tapi bukan cuti, tapi kerja, eh gimana sih hahaha.
Dan kebetulan, saat itu Bude yang membantu saya di rumah minta ijin pulang kampung. Ya Allah, bingung bercampur panik. Saat-saat genting dan tidak ada yang menemani anak di rumah. Siapa yang nggak panik, kan?
Hari berikutnya, saya lalui di rumah. Waktu itu, kebetulan saya masih absensi secara manual. Belum ada kerangka absensi online kayak sekarang. Tapi, kerja di rumah tidak sesederhana yang saya bayangkan. Pagi pukul 06.00, saya harus standby di depan laptop sambil bersiaga handphone untuk koordinasi menyiapkan kerangka WFO dan WFH kantor saya waktu itu.
Sebagian besar pekerjaan saya terhubung dengan internet. Salah satu perubahan yang besar adalah adanya mekanisme penyusunan surat menggunakan salah satu platform berbasis web. Selain perlu adaptasi yang lumayan, perlu didukung juga dengan jaringan yang stabil agar bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Alhamdulillah, berjalan lancar.
Sebelum adanya pandemi, sesekali ketika lembur memang sudah selalu terhubung dengan internet. Namun, intensitasnya belum sebanyak ketika pandemi, yang benar-benar mengharusnya kurang lebih seharian untuk terhubung dengan internet. Sebuah tantangan yang besar.
Tantangan dan Tips Work From Home Bagi Working Mom
Tidak mudah memang menjadi working mom. Kerja, mengurus anak, suami, dan rumah. Sama-sama prioritas dan sama-sama membutuhkan respon yang cepat. Ketika awal pandemi, saya benar-benar hampir setiap pukul 6 pagi sudah standby di depan laptop sambil bekerja. Sistem kerja yang di tempat saya bekerja yang memelurkan pengiriman surat secara online, alhamdulillah berhasil disupport secara bagus dengan memakai jaringan internet keluarga yang kami pilih. Padahal, awal Januari 2020, saya baru saja beradaptasi dengan pembuatan surat secara manual, yang tentu saja memakai tanda tangan basah dan cap basah.
Tips Sukses Work From Home dari Rumah
- Buat jadwal dalam sehari kita mau ngapain aja
Teman-teman, kita sudah dikasih waktu yang sama yakni 24 jam sehari. Ada yang bisa memaksimalkan, ada juga yang melewatkannya seperti air mengalir. Nah, untuk para working teman-teman, sebisa mungkin buat jadwal, ya. Buat jadwal secara gambaran besar. Tentukan kapan waktu memasak, kapan waktu koordinasi dengan atasan, kapan waktu bekerja yang perlu keseriusan, dan kapan waktu menyimak webinar.
Jadwal ini bisa kita buat dengan Google Calendar, atau dalam catatan kecil yang sederhana. Kalau saya sih suka pakai catatan sederhana.
- Tentukan target dari kantor, ketahui prioritas, dan perhatikan deadline
Oiya, ini juga penting, teman-teman. Meskipun kita di rumah, bukan berarti kita blank ya. Ada tanggung jawab melekat untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan sesuai prioritas. Biasanya, ketika membaca sebuah nota dinas yang urgent, atau mendapat arahan dari atasan yang perlu waktu segera, saya buru-buru mencatatnya,hehe. Biar nggak lupa! Maklum, kerja dari rumah ini justru membuat working mom berkonsentrasi berkalikali lipat daripada kerja di kantor.
- Start From Saturday
Saya ingat betul akan insight ini entah sudah dari sejak sebelum pandemi. Akhir pekan memang waktu untuk keluarga dan beristirahat, tetapi kita tetap bisa membuat rancangan apa saja yang masih menjadi PR pekerjaan untuk pekan depannya. Memang, ini sangat menyesuaikan dengan karakter pekerjaan. Dan, kalau saya sendiri, sangat senang kalau sebelum Senin, kerjaan udah beres semua. Jadi, bisa menjalani weekday dengan santai dan lebih fokus bersama anak.
- Cicil Kerjaan
Ini hampir mirip dengan nomor 3 ya, teman-teman. Perlu untuk mencicil pekerjaan. Apalagi yang nggak bisa selesai dalam satu waktu. Harus dicicil biar nggak kelabakan.
- Bagi Kerjaan Jadi 3 Bagian
Berhubung ini tentang WFH, maka, bagilah waktumu jadi 3 bagian. Pekerjaan yang sederhana, yang rutin, dan yang perlu konsentrasi untuk mengerjakannya. Isilah waktu-waktu tersebut secara konsisten dan jangan saling mengganggu, biar nggak buang buang waktu ya. Percaya, deh. Kita nggak bisa sepenuhnya seharian konsentrasi, kok. Ada waktunya kita bisa kerja sambil nyuapin anak, sambil menggoreng ikan, atau sambil memutar mesin cuci, hihi.
- Pilih perangkat pendukung pekerjaan yang handal
Selain komputer, earset, yang memadai, kita juga perlu jaringan internet yang handal. Untuk ini, alhamdulillah sebelum pandemi saya sudah bergabung dengan IndiHome.
IndiHome Menemani Anak Meningkatkan Potensinya
Anak saya, senang sekali menggambar. Dalam sehari bisa dihitung berapa kertas yang dihabiskan untuk corat-coret. Memang sih, kata orang yang berkembang adalah otak kanannya,ya. Namun, ada hal yang sedikit mengkawatirkan soal nilai Matematika dan hafalannya. Huhu.. Mungkin sama dengan ibu-ibu yang lain. Matematika selalu menjadi momok.
Terlebih ketika pandemi, kekawatiran saya menjadi-jadi. Tempat les menjadi salah satu pilihan untuk membantu meningkatkan potensi anak. Dan salah satu pilihan kami, jatuh pada Kumon dan salah satu lembaga tahfidz di dekat kampung kami. Tapi, untuk memulai program itupun juga perlu tenaga dan tantangan yang luar biasa, salah satunya adalah dilaksanakan secara online. Mengingat, masih ada PPKM, waktu itu.
Dengan menguatkan tekad, akhirnya saya masukkan anak saya untuk ikut Kumon dan RTK (Rumah Tahfidz). Pada awalnya, anak saya sempat bosan. Pasalnya, seharian sudah sekolah lewat handphone sempat ketinggalan di Matematika dan Pelajaran Tajwid. Untuk itu, saya sempet masukin ke kumon dan RTK. Semuanya menggunakan pembelajaran online. Saya benar-benar sedikit stres waktu itu. Alhamdulillahnya, dengan adanya jaringan IndiHome kami tak perlu kawatir macet di tengah pembelajaran. Tak perlu memikirkan kuota yang habis sewaktu-waktu.
Sejauh perjalanan saya ini, IndiHome memang menjadi salah satu sahabat keluarga kami. Sungguh tak bisa terbayangkan jika harus mengandalkan jaringan dari handphone untuk membuka laptop, atau terhubung melalui Zoom. Jika dilihat dari segi pengeluaran, sejauh pengalaman saya lebih murah ketika mengeluarkan uang sekitar 400ribuan, tapi sudah mencakup semua kebutuhan keluarga. Suka banget, deh. Alhamdulillah, budget aman, dan kuliah, kerja pun jalan. Terimakasih IndiHome! Benar-benar Internetnya Indonesia yang pernah saya rasakan hingga saat ini.
Jadi, nggak ada ragu lagi untuk memilih IndiHome sebagai salah satu jaringan internet yang bersahabat bagi keluarga. Manfaat internet dari mulai kuliah online, bekerja, dan lain-lain. Kalau teman-teman gimana? Adakah pengalaman yang sama? Yuk sharing, ya!
#InternetnyaIndonesia #AktivitasTanpaBatas #IndiHomeBlogCompetition2022
5 Komentar. Leave new
Pake wifi memang banyak keuntungannya ya kak, selain bisa work from home dan memudahkan kita untuk itu. Tapi sisi negatifnya harus ngontrol diri supaya enggak jor-joran main internet muluuu.
Iya, bener Kak. Memang harus ada kontrol ya, kapan main, kapan kerja, kapan harus dimatiin. Apalagi kalau nyambung ke TV kadang suka bablas. Yang paling gampang adalah pasang alarm, Kak.
Sisi positifnya dari pandemi kemarin, kita jadi tahu harus bersikap apa disaat hal-hal yang tidak pernah terjadi justru terjadi, untungnya ada provider telekomunikasi yang jaringannya mampu menjangkau hingga ke pelosok negeri ya, Kak.
Indihome memang sahabat jaringan yg bisa diandalkan, apalagi selama pandemi kerasa betul keberadaannya,hai kak saya pun indihomers
Toss Kak Nita. Sesama indihomers…