Bulan Ramadhan tinggal menghitung beberapa hari lagi. Itu artinya, tak lama lagi kita akan menemukan banyak sajian kolak di sekeliling. Dari aroma khas santan yang legit, membuat perut kita semakin mendambakannya untuk menjadi santapan pertama ketika berbuka puasa. Saya sendiri termasuk golongan penggemar kolak. Meskipun makan kolak di perantauan, rasanya sepertinya di kampung halaman. Hehehe.
Menurut tribunnews.com, kolak ternyata memiliki syarat makna yang dikaitkan dengan keagamaan. Beberapa bahan-bahan merupakan simbol dari nilai-nilai tertentu. Seperti kata kolak sendiri yang berasal dari bahasa Arab, “kholaqo” yang artinya Pencipta, mestinya dengan memakannya kita bisa sering jngat dengan Pencipta kita, yaitu Allah Sang Khaliq. Lalu ubi, selayaknya dapat mengingatkaj kita bahwa pada akhirnya kita seprti ubi, berawal dari tanah dan kembali ke tanah. Pisang, yang seringnya dipakai adalah pisang kepok, kepok sendiri artinya adalah kapok, dalam bahasa Jawa, artinya tidak mrngulangi (perbuatan yang buruk tentu saja). Dan terakhir santan, merupakan kependekan dari ” pangapsanten” yang artinya adalah pintu maaf. Hendaknya kita menjadi pribadi yang pemaaf dan suka meminta maaf. Masyaallah, ternyata banyak sekali nilai-nilai tersirat dari semangkuk kolak yang dulunya dibawa oleh walisongo ini.
Tapi kemudian, bagajmana pandangan kolak dari segi kesehatan? menurut fatsecret, setiap 120 gram sajian kolak, memiliki 196 kalori. Artinya apa? Kita perlu mengepel lantai selama 30 menit agar bisa membakar semangkuk kalori kolak yang kita makan. Maka baiknya, makan kolak ini jangan banyak-banyak, secukupnya saja. Bisa kita kira-kira dalam menu buka puasa kita, kolak sudah berapa persen sendiri. Jangan sampai, kita sudah makan kolak semangkuk, tapi masih juga makan sepiring nasi lagi..
13 Komentar. Leave new
Jadi punya love-hate relationship sama kolak kalau mikir kalorinya :”) memang yang nggak berlebihan itu lebih baik ya kak
Iyaa Mba. Tapi memang enak sih hihihi
Untung gasuka makan kolak hehehehe
Untung gasuka makan kolak hehehehe gasuka rasanyaaa terlalu
Hehe, iya. Kalau kebanyakan kadang eneg juga sih.
Kolak dari pisang kepok ditambah beberapa potong ubi…hmm mantap
Ditambah wangi daun pandan yaa Kak. hmm
Kalori semangkuk kolak akan terurai dengan ngepel 30 menit, gimana kalau makan 2 mangkuk? Bnyak juga ya
Kalau di Semarang, ada juga yang mirip kolak, tapi tanpa santan. Namanya setup. Kak Thia pernah coba?
Belum Kaak.. Lebih padat ya berarti?
wah, dalem juga makna kolak ya kak, dari namanya hingga bahan yang digunakan memiliki makna semua. ini juga makanan favorit di keluarga kami saat ramadhan, apalagi kolding (kolak dingin) yang biasanya dicampur juga dengan durian.. hmmm yummmy
Kalau bulan ramadhan tiba aku paling suka banget sore-sore keluar rumah buat nyari takjil, soalnya banyak banget yang jualan, hampir semua jalanan di kota kecil ku dipenuhi sama penjual.
kenapa ya kalau ramdahan makananannya banyak yang bersantan. kayak kolak burjo, terus es campur, kan santan santan semua. Hehehe…kalau makan kolak jadinya jangan setiap hari.