Masih dalam suasana lebaran, thiatea mau mengucapkan, Selamat Idul Fitri 1444 Hijriah! Taqabbalallahu minna wa minkum, Semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan tahun berikutnya aamiin. Oiya, thiatea juga ingin mengucapkan mohon maaf atas segala khilaf yaa teman-teman, jika dalam interaksi dunia maya ini ada salah baik disengaja maupun tidak.
Eh kok jadi maaf-maafan gini.
Oiya, btw, mudik kalian gimana nih teman-teman. Apakah menyenangkan kah? Aku jadi inget salah satu slogan mudik tahun ini, yaitu Mudik Aman Berkesan.
Memang kalau bukan perantau, nggak enak rasanya kalau lebaran engga mudik. Kecuali memang ada hal-hal tertentu yaa. Kalau aku sendiri, Alhamdulillah mudik kemarin berkesan banget. Apalagi, ngajak anak-anak mudik itu gampang gampang susah. Selain perlu peralatan perang yang lengka, kita juga perlu menyiapkan nanti ketika mudik. Ditambah, tempat tujuan mudik kadang-kadang beda sama dengan tempat rantauan.
Mudik kali ini, hal yang menjadi perhatian anak-anak adalah tentang internet. Jujur, selama di Bintaro(coret), anak-anak udah terbiasa dengan internet sepanjang waktu. (Yaampun, jaman aku kecil dulu mana ada beginian, hadehhh. Salah satu kekawatiran mereka adalah, “Bu, ntar pas mudik gimana? Ada jaringan? Ada internet?”
Duh, anak-anak jaman sekarang ya. Bukannya dibilang kecanduan internet, tapi memang internet sudah menjadi kebutuhan wajib. Eranya sekarang adalah era Internet. Sebeneranya kalau diperdalami, buat apa sih anak-anak itu perlu internet?
Tak lain dan tak bukan adalah, mereka hobi nonton video. Ada kalanya juga aku kasih kesempatan main games, dengan persyaratan game-game tertentu yang diperbolehkan untuk anak seusianya. Lalu kemudian muncul pertanyaan berikutnya, “Emang udah dibolehin megang handphone, Bun?”
Masyaallah ya pertanyaannya. Orang-orang jaman sekarang itu kalau nanya, sangat tipis sekali bedanya antara empati dan juga nyinyir. Memang, untuk satu hal, ada keputusan aku dan suami untuk memberikan kepercayaan handphone kepada mereka. Bukannya gimana-gimana sih, aku menjadwalkan mereka untuk ngaji secara online, setiap harinya dan itu diakses menggunakan video call.
Jadi, nggak melulu, kok, internet itu jelek semua. Semua tergantung bagaimana orangtua menyikapi dan berkompromo dengan anaknya.
Kembali ke soal mudik tadi, Ada satu pertanyaan yang menggelitik dari anakku. “Bu, aku mau di Jogja aja, yang ada internetnya. Kalau di Klaten enggak ada.” Masyaallah… anak kecil sudah bisa milih, ya, Bun. Tapi memang itu nyata adanya.
Rupanya, rumah mertua di Jogja juga ternyata mempercayakan Internet Provider dengan IndiHome-nya. Selain itu, dengan menggunakan internet salah satu anak perusahaan Telkom Indonesia ini, nggak usah kawatir jika di Jogja (yang bukan kotanya) nggak dapat jaringan ya, teman-teman.
Wah bersyukur sekali rasanya. Selain membuat anak-anak lebih nyaman, aku juga tidak perlu kawatir kalau-kalau diperlukan untuk ngerjain tugas mendadak. Nggak perlu jauh-jauh ke warnet, atau teeethering lewat handphone yang bikin handphone cepat panas. Nggak perlu ke rental untuk minta bantuan ngetik yaa. Kalau di rumah lagi masakpun, bisa disambi dengan scrolling, hihihi.
Agenda mudikpun jadi lebih tenang dan lebih fokus silaturrahmi bersama keluarga. Kalau yang mau kulineran tinggal menyempatkan keluar beli jajanan. Kalau di rumah tiba-tiba ada panggilan untuk bekerja, siap-siap saja sih, karena di rumah sudah ada jaringan internet dari IndiHome.
Biar temen-temen tenang juga, yuk pasang IndiHome sekarang juga, biar kita ngga usah mikirin pusing terhubung dengan jaringan internet. Anak-anak senang, orang tua senang.