Selamat malam Temanthia, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan yang baik ya. Hari ini aku ingin share tentang webinar yang kuikuti di pertengahan bulan Juli kemarin. Tema yang diangkat adalah SEO Checklist For Winning the SERP. Wah, dari judulnya udah keren banget ya, sebenarnya ini webinar tentang apa sih? SEO Checklist for Winning the SERP, bagaimana optimasi konten kita dalam rangka memenangkan SERP-nya Google.
SEO Checklist ini apa, dan SERP Google itu apa sih sebenarnya? SEO itu adalah kepanjangan dari Search Engine Optimization. Sedangkan SERP itu adala singkatan dari Search Engine Result Page.Gambaran sederhananya adalah, bagaimana caranya, agar ketika ada pembaca yang mengklik mesin pencari, artikel kita akan masuk sebagai impression, dan harapannya lagi adalah artikel kita akan diklik (dikunjungi). Jika website kita sudah masuk di halaman awal (page one), bersyukurlah bahwa SEO yang kita terapkan telah berhasil. Yeey!
SEO dan blogger memang 2 hal yang sangat dekat, dan tidak terpisahkan. Pada kenyataannya kita enggak selalu nulis doang, tapi juga ada yang harus kita lakukan, agar apa yang kita tulis itu bisa spread ke lingkungan sekitar lho. Nah, ngomongin SEO Checklist, kebetulan beberapa week yang lalu aku baru ikutan webinarnya BRT Network yang mendatangkan SEO specialist-nya klik dokter, yaitu mas Miftakhul Khoir.
Jadi, Mas Miftahul Khoir adalah salah satu tim digital marketingnya Klikdokter.com, website yang juga menjadi rujukan terkait kesehatan. Melalui webinar ini, mas Miftah menyampaikan bahwa nulis itu bukan sekedar nulis saja, apalagi nulis konten yang notabene ada tanggung jawab membawa nama webiste serta, merupakan rujukan terkait hal kesehatan. Setidaknya, ada skill dasar yang harus dimiliki oleh content writer, yaitu kemampuan kreatif, solutif, dan juga ketrampilan teknis.
Kalau yang bisa aku simpulkan darisini adalah, untuk menjadi penulis, writer itu harus mampu menghasilkan ide ide kreatif dan menarik, yang tujuannya menarik pembaca untuk membaca artikelnya. Solutif, disini maksudnya adalah writer itu memiliki kemampuan yang actionable, comphrehensive, trustworthy, dan targeted. Yang tidak kalah pentingnya selanjutnya adalah kemampuan teknis. Seperti yang kita tahu, bahwa content writer harus paham tentang SEO, optimalisasi search engine, maupun tools lain yang mendukung.
Table of Contents
Pengembangan Halaman Tulisan
Sampai sini, kalau dipikir-pikir, pekerjaan content writer ternyata banyak ya. Ya cari ide nulis, ya belajar posting di blognya, ya juga cara promosikan tulisannya. Bisa dibilang dari A sampai Z sih! Dalam proses penulisannyapun, tidak mudah ya Temanthia. Perlu ada hal-hal lain yang dinamakan teknik pengembangan topic halaman. Disini, kita perlu adanya brainstorming, storytelling, dan juga base on data. Simak penjelasannya satu persatu.
-
Brainstorming
Hal ini perlu dilakukan pertama kali oleh penulis. Sebelum menulis, kira-kira akan sejauh apa, dan apa saja yang akan disampaikan kepada pembaca. Dengan brainstorming ini, kita akan bisa menghasilkan ide-ide dan juga cara untuk menarik pembaca membaca artikel kita.
-
Storytelling
Berikutnya adalah storytelling. Kadang kala, pembaca bosan dengan gaya bahasa dan penyampaian yang itu-itu saja. Dengan storytelling, kita bisa membuat pembaca terpukai dengan narasi yang dituliskan.
-
Base on data
Nulis enggak sekedar nulis, memang harus berdasarkan data yang ada. Ada rujukan ilmiahnya, dan referensi yang disampaikan
Pernyataan mas Miftakhul Khoir yang masih terngiang-ngiang adalah, sebenarnya ketika ngeblog, jangan selalu mengutamakan SEO. Belajar mencari tahu, sebenarnya posisi web kita ini sebagai apa, atau dalam bahasa kerennya adalah positioning.
Dulu, aku pernah belajar mengetahui seperti apa reader’s persona, atau siapa sih sebenarnya target utama kita. Dengan begitu kan kita bisa menyesuaikan bahasa yang digunakan. Dengan mengetahui siapa target utama blog kita, ini ikut menentukan banyak hal, terutama terkait gaya bahasa, tampilan blog, dan juga isi konten yang akan disampaikan. Karena manusia itu tidak sama, satu dengan lainnya unik, dan kita tidak bisa merangkul semua pembaca.
Sampai disini sudah lumayan “masuk” sih. Ada benarnya juga yang disampaikan mas Miftakhul. Terkadang, menempatkan menulis sebagai healing ini, membuat lupa bahwa sebenarnya kita nulsi bukan cuma untuk diri kita sendiri. Kita nulis untuk disampaikan kepada orang lain, sebagai bagian dari salah satu aktivitas komunikasi. Setuju kah, Temanthia?
Selanjutnya, bagaimana navigasi website?Ada beberapa hal yang bisa diperlukan untuk melakukan navigasi website yaitu crawling status, website navigation, dan experience. Lebih lanjut detailnya sebagai berikut ya Temanthia.
1. Crawling Status
Crawling status ini maksudnya adalah bagaimana status crawling dari artikel kita, apakah artikel kita mengizinkan bot untuk membaca isi halaman sehingga bisa diindeks oleh Google. Crawling status ini enggak semata-mata kita nulis terus otomatis terindeks. Apakah tulisan kita sudah mengizinkan Google bot masuk atau tidak. Google hanya bisa membaca isi server dari website kita (dalam hal ini adalah html).
Navigasi dari website juga sangat berpengaruh ya Temanthia, terkait kategorisasi, breadcrumb, maupun linking website kita. Kategorisasi ini lebih kepada website kita itu campur-campur atau sudah terkategori dengan baik. Linking website ini bagaimana setiap halaman saling terkait dengan halaman yang lain. Linking website ini mencerminkan paramida dari blog kita, mana yang dimaksud artikel utama, mana artikel turunan dan sebagainya.
3. Experience
Core web vital menjawab kebutuhan users terkait speed, readibility halaman, maupun ketersediaan halaman dari website kita.
Schema Data, Content Mapping, dan Content Performace serta SERP
Bagian ini sudah teknikal sekali sih. Schema Data ini lebih kepada bagaimana struktur dari artikel kita, baik itu headline, author datepublished, image, maupun article body. Content Mapping lebih kepada, piramida konten kita akan seperti apa, sedangkan content performance termasuk tentang bagaimana interaksi kita dengan pembaca, karena semua ini sangat menentukan ccontent performance kita di mata Google.
Jika dibahas lagi sebemarnya memang banyak yang masih dipelajari, tapi garis besarnya memang seperti ini ya Temanthia. Intinya adalah, sebelum jauhjauh kita memprioritaskan ranking artikel kita di search engine, jangan lupa untuk memperbaiki kualitas konten kita terlebih dahulu karena itu sangat penting.
Nah, sampai disini apakah Temanthia tertarik mempelajari tentang SEO Checklist dan kelengkapannya? Atau mungkin sudah lebih dahulu mempraktekannya? Sharing yuk!
7 Komentar. Leave new
Aku juga ikutan webinar ini dan berasa dapet banyak insight baru dari Mas Miftah. Apalagi sekarang semakin menjamur content writer di era digital. Jadi gimana caranya kita terus kreatif dan berinovasi. Tapi juga memperhatikan hal-hal teknis seputar optimasi search engine, maupun tools lain yang mendukung kaya Ahrefs atau Screaming Frog.
Dududu banyaj ya ternyata tahapannya, bertahap diperbaiki nih, aku baru praktik dikit nih mbak
Aku juga ikutan webinar ini mbak, masih banyak PR ceklis SEO yang harus diperbaiki dan banyak sekali ya, haha. Setuju banget sih, jadi Blogger itu nggak cuman nulis aja, banyak hal teknis supaya blog kita trafiknya naik. Perlu dioptimasi agar pengunjung juga betah kembali ke blog kita dan blog kita dapat memberi manfaat untuk pengunjung.
Aku juga ikutan webinar ini mbak, masih banyak PR ceklis SEO yang harus diperbaiki dan banyak sekali ya, haha. Setuju banget sih, jadi Blogger itu nggak cuman nulis aja, banyak hal teknis supaya blog kita trafiknya naik. Perlu dioptimasi agar pengunjung juga betah kembali ke blog kita dan blog kita dapat memberi manfaat untuk pengunjung..
Asyiknya gabung BRT itu suka ada kelas-kelas SEO dengan narasumber keren, termasuk Mas Miftah. Dan bersyukur juga ada resume dari Mbak Thia, jadi bisa belajar lagi update SEO-nya
Ngeblog emang gak sekadar nulis, harus nyari ilmu-ilmu sakti biar blognya bisa berbobot dan diperhitungkan oleh calon klien yang mau kerja sama. Maju terus tukang blog!
Alhamdulillah tidak ikut webinar tersebut, tetapi saya bisa mengetahui ringkasannya melalui artikel ini. Terima kasih, Mbak. Blogger memang tidak akan pernah bisa jika hanya sekadar menulis. Ada hal-hal teknis yang harus juga kita kuasai. Salah satunya, ya, SEO.