Tidak terasa, 2,5 bulan lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Dalam doa kecil kita pasti terpanjat, semoga kita masih bisa dipertemukan denga Ramadhan tahun ini. Bulan dimana disebut dengan Syahrul Qur’an, akan menjadi sesuatu yang istimewa jika tidak dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Dalam Q.S. Al Baqarah disebutkan, ““(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,” (QS. Al Baqarah [2] : 185).”
Dua bulan setengah menuju bulan Ramadhan, mungkin akan timbul pertanyaan bagi sebagian dari kita, apa saja yang perlu dipersiapkan? Apakah fisik, jiwa, materi? Tidak usah bingung, teman-teman.
Maka sebaik-baik contoh adalah kita belajar dari Rasulullah SAW. Bagaimana Rasulullah mempersiapkan Ramadhan dengan baik. Bahkan beberapa bulan sebelum datang bulan Ramadhan. Hal yang paling mudah untuk dilakukan adalah dengan belajar puasa Senin – Kamis. Puasa Senin Kamis pada hakikatnya itu adalah salah satu bentuk latihan puasa di bulan Ramadhan. Efek bagi tubuh yang tidak berpuasa sebelas bulan sebelum Ramadhan, dengan mereka yang merutinkan diri puasa Senin-Kamis tentu berbeda. Mereka yang terbiasa berlatih puasa Senin Kamis akan memiliki siklus tubuh yang lebih siap menghadapi datangnya bulan Ramadhan. Namun, hal yang perlu dicatat adalah, Ramadhan bukanlah sebatas Ramadhang (bahasa Jawa). Bukan, bukan itu. Bulan Ramadhan adalah bulan tarbiyah, bulan dimana kita sebagai manusia berlatih untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, yang lebih bertaqwa kepada Allah SWT. Bukan hanya tidak makan dan minum, tetapi juga memperbanyak ibadah, dan menghindari hal-hal yang menimbulkan mudharat.
Nah selanjutnya, beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk menyambut bulan Ramadhan, diantaranya:
1. Membaca Buku seputar Ramadhan
Membaca fiqh nya, mengetahui manfaat dan keistimewaan nya, dan apa yang diwajibkan serta diharamkan, akan memberikan pengetahuan tersendiri. Semakin kita banyak membaca, semakin kita paham, maka kita bisa menentukan strategi agar bisa beribadah secara maksimal. Ada banyak buku yang bisa menjadi rujukan untuk belajar mengotimalkan bulan Ramadhan. Salah satunya adalah Buku Fiqh.
2. Persiapan Materi/Uang
Ada yang pernah mengatakan, bahwa kalau bisa ketika bulan Ramadhan kita sudah selesai dengan pekerjaan. Kalau kita bisa bekerja dengan kendali penuh pada diri sendiri, maka ada baiknya, kita mulai menggeser ritme pekerjaan yang nantinya akan jatuh pada Bulan Ramadhan pada bulan sebelum atau sesuadah. Sehingga, kita bisa fokus beribadah saja pada Bulan Ramadhan. Tapi bagi kita yang belum bisa menggeser-geser waktu pekerjaan kita, sebaiknya bisa menabung untuk beribadah maksimal di bulan Ramadhan. Memasang target untuk bersedekah juga baik untuk dilakukan. Misalnya, kita punya target untuk bersedekah Rp5.000,- setiap harinya, maka kita paling tidak harus sudah menabung Rp150.000,-. Coba dibagi selama 2,5 bulan ini, kira-kira harus menabung berapa, hehehe.
3. Memperkirakan Belanja Hari Raya
Bagi sebagian orang, mungkin terkesan terlalu lebay. Tapi bagi sebagaian yang lain, ini akan membantu kita fokus pada bulan Ramadhan. Kita bisa mrmbayangkan nanti pas Bulan Ramadhan akan membeli apa saja, atau memberi hadiah untuk orang tua apa saja. Nah ini kita bisa lakukan sekarang. Selain harga belum naik, kita bisa menghemat waktu daripada kita membeli barang-barang justru ketika bulan Ramadhan sudah akan pergi. Beberapa list belanja hari Raya yang biasanya suka bertebaran:
a) Kue untuk ruang tamu
b) Kue untuk hampers lebaran
c) Baju Baru untuk diri sendiri, keluarga
d) Baju baru untuk keluarga
e) Barang hampers untuk sedekah
4. Khusus wanita: cek kembali hutang puasa
Terkesan sepele tetapi ini sangat penting. Ada beberapa orang yang mepet-mepet mengganti hutang puasa. Sehingga waktu yang bisa digunakan untuk persiapan Ramadhan justru habis untuk membayar hutang yang semestinya bisa diselesaikan beberapa saat setelah Ramdhan berakhir. Di samping kita mengusahakan untuk membayar hutang puasa, kita sekaligus latihan berpuasa sebelum datang Bulan Ramadhan.
5. Memperbanyak Latihan Membaca Al-quran
Seperti yang telah disebutkan di atas tadi, Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat spesial dan sangat lekat dengan Al-Qur’an. Sebulan penuh mungkin kita bisa mengkhatamkan sekali saja. Tapi ada juga yang mengkhatamkannya beberapa kali. Kalau kita ingin seperti itu juga, maka kita harus punya kemampuan baca Al-quran yang bemar dahulu dan bisa dibangun dengan sering-sering membaca Al-Quran. Mengikuti lembaga belajar Alquran juga bukan hal yang aneh. Atau belajar secara otodidak, tetapi tetap harus ada gurunya, baik itu teman atau kerabat.
6. Merutinkan Ibadah Harian
Selama Bulan Ramadhan, biasanya di awal-awal kita akan menggebu-gebu untuk bisa memanfaatkan bulan Ramadhan dengan baik. Tetapi, seiring dengan waktu, biasanya semangat akan melemah. Untuk itu, ada baiknya kita sudah berlatih untuk merutinkan ibadah harian sebelum Ramadhan. Sehingga ketika bulan Ramadhan tiba, kita sudah terbiasa dengan standar minimal ibadah kita, di samping ibadah-ibadah tambahan di saat Bulan Ramadhan .
Berikut ini adalah contoh dari checklist ibadah harian yang bisa dilakukan sebelum datang bulan Ramadhan:
1) Shalat : mengusahakan tepat waktu
2) Shalat tahajud setiap hari
3) Shalat Dhuha
4) Dzikir Al-matsurat
5) Puasa Senin & Kamis
6) Sedekah minimal Rp1.000,-
7) Shalat sunnah Rawatib
8) Membaca buku islam
9) Mengikuti pengajian
Nah, dari keenam tips tadi, sepertinya akan mudah dilakukan ya, teman-teman. Semoga kita bisa mempersiapkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya sehingga bisa meraih gelar taqwa.
2 Komentar. Leave new
Parah, aku jadi kangen banget sama bulan puasa. Padahal baru beberapa bulan kita melaluinya. Sekaeang udah mulai menghitung hari lagi untuk menyambut bulan Ramadhan dengan menjalankan tips-tips yang dijabarkan Kak Thia di atassss.
Semua persiapan yang Kak Thia tulis benar semua. Apalagi pada poin kedua, selama ramadhan, semua kebutuhan logistik melonjak naik, belum lagi banyak pengeluaran tak terduga, itu lah mengapa perlu sekali menyiapkan tabungan khusus bulan ramadhan.