Selamat malam, teman-teman. Pernah nggak sih kepikiran, punya keahlian di luar bidangnya? Seorang guru tapi juga jago masak, misalnya. Atau, seorang ahli hukum tapi jago berpuisi. Kalau dipikir-pikir kayaknya seru, ya. Terlepas dari berbagai macam alasannya, tapi sepertinya memulai keahlian di luar pekerjaan utama menjadi sesuatu yang patut dicoba.
Di suatu siang, terlintas dalam sebuah medsos, sebuah postingan dari Fellexandro Ruby. Seorang enterpreneur yang hobi membagi postingan melalui medsosnya. Aku sendiri seneng banget, karena biasanya yang diposting sangat insightfull, memacu semangat sekali hahaha.
Jadi postingannya seperti ini:
Never mind the labels. If you were an accountant and you also want to be a fiction writer, go pursue it. Don’t let society confine you in a box. Also, there’s no point putting your past trophies on a pedestal, if it’s holding you back from moving toward. The best of you is not in the past. You don’t come this far to only come this far. Experiment. Unlock everything the universe has in store for you.”
Apa yang bisa kutangkap dari postingan tersebut adalah, jangan terpaku dengan “label” yang sudah diberikan oleh orang lain kepada kita. Kalau kita sehari-hari sebagai pedagang, jangan terpaku dengan itu. Kita bisa mencari keluar, dengan dunia yang benar-benar baru. Unlock your potentials, bisa jadi kita mahir berdagang tapi di sisi lain kita mungkin mahir menulis atau menjadi voice over artist. Siapa mengira, kalau kita belum mencoba 🙂
Selain untuk mengisi waktu luang, mencari hiburan dari rutinitas yang agak membosankan, mencoba keahlian baru juga bisa menjadi salah satu profesi asal kita rutin dan serius menekuninya. Siapa tau dari yang sekedar mencoba, ternyata bisa menjadi tambahan penghasilan yang bahkan di luar dugaan.
Pada masa sekarang ini, menurutku ada beberapa keahlian yang bisa dicoba untuk dimulai, diantaranya:
1. Memasak
Memasak bisa menjadi salah satu keahlian yang patut dicoba. Teman-teman nggak usah memikirkan yang susah-susah dulu, dimulai dari membuat masakan untuk diri sendiri atau keluarga dulu. Memasak nasi, memasak sayur, dan lauk pauk bisa menjadi hal yang mengasyikkan. Mulai dari memilih bahan, meracik menu, dan akhirnya menyantap. Kalau bingung untuk memulai, melihat postingan dari Tintin Rayner, Devina Hermawan, atau Asahid Tehyung bisa jadi alternatif cari ide nih!
2. Menulis
Keahlian menulis memang sangat luas. Ini bisa menjadi hal yang sangat diperlukan. Menulis di media sosial, menulis untuk digital marketing, maupun menulis menjadi sebuah karya dalam bentuk novel. Jika kita mendalami salah satunya, kurasa akan sangat mengasyikkan terjun dalam dunia kepenulisan ini. Apalagi, menulis bukan hanya sekedar menulis tapi juga menyampaikan pesan.
3. Membaca buku dan membuat review
Baca buku juga perlu keahlian. Buktinya, banyak orang yang sukses mengumpulkan buku-buku, tapi tak banyak yang bisa menyelesaikan, membaca hingga tuntas, sampai bikin review.
4. Merajut
Hal yang kulakukan kalau lagi sumpek adalah, melihat benang rajut dan melihat pola-pola rajutan sampai jadi. Ya, scrolling ide di pinterest ternyata mengasyikkan juga lho, teman-teman. Merajut bisa jadi salah satu alternatif hobi dan keahlian baru untuk digali nih.
5. Voice Over
Kalau teman-teman suka niruin suara orang, suka jadi pengisi suara, mendalami voice over bisa jadi pilihan. Keahlian yang bisa disebut juga sebuah seni, memegang peranan penting ternyata. Sebuah video narasi yang kini kian merebak, tak lengkap tanpa diisi oleh seorang dubber atau voice over artist.
Nah sekarang, kira-kira gimana caranya untuk memulai sebuah keahlian baru? Menurutku ada 2 cara yang bisa kita lakukan untuk memulai keahlian baru. Pertama, belajar secara otodidak. Belajar otodidak itu berarti kita yang harus lebih banyak proaktif mencari referensi sendiri baik di google ataupun belajar melalui buku. Pada jaman sekarang, referensi bisa dengan mudah kita cari melalui search engine ataupun buku yang bisa diakses melalui aplikasi tertentu. Tapi, dengan otodidak ini tak jarang kita harus mencari-cari sendiri kelemahan dan kelebihannya. Tenaga dan waktu yang diperlukan juga tidak sedikit. Jadi teman-teman harus menyiapkan mental baja ya.
Kedua, dengan mencari pembimbing. Kalau kita memilih memulai keahlian baru dengan pembimbing, sepertinya akan lebih mudah karena ada yang mengarahkan langkah kita, dan ada tempat bertanya jika hal yang kurang bisa kita pahami. Meskipun dengan kekurangannya kita mungkin perlu biaya lebih. Sama halnya seperti beberapa penyelenggara dari kegiatan yang tersedia di medsos sekarang, beberapa kita perlu membayar untuk mendapatkan ilmu.
Untuk memulai suatu keahlian baru kira-kira teman-teman lebih memilih secara otodidak ataukah melalui guru/pembimbing? Baik secara otodidak maupun melalui pembimbing, ada hal yang lebih penting dari itu. Yaitu, mulai saja dulu, konsisten, evaluasi, dan terus upgrade (MuKEU).
Mu : Mulai saja Dulu
Memulai perlu langkah yang besar. Meskipun sederhana, tapi memulai terkadang memerlukan energi yang besar. Takut ditolak, takut omongan orang, takut dengan perubahan dari orang-orang sekitar. Sebuah pesan tapi seakan mengingatkan, “Mulai saja dulu, dari hal yang paling kecil yang bisa kita lakukan.
K : Konsisten
Konsisten menjadi hal yang cukup sulit. Banyak yang berhasil memulai, tetapi tidak berhasil konsisten.
E : Evaluasi
Jika kita telah konsisten memulai satu hal baru selama kurun waktu tertentu, maka segera lakukan evaluasi, apakah kita sudah memiliki peningkatan atau tidak. Cek kembali hal-hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki.
U : Upgrade
Setelah melakukan evaluasi, maka selanjutnya kita bisa menaikkan level kita, misalnya dari pemula menjadi advance.
Mumpung sekarang adalah bulan penghujung di tahun 2022, ada waktunya kita untuk mencoba merencanakan kira-kira tahun depan mau memulai hobi atau keahlian baru apa? Memasak? Merajut? Voice over?