Hobi memasak kini menjadi salah satu pilihan hobi yang bisa ditekuni siapa saja. Beragam resep bertebaran di media sosial, menggoda untuk dicoba. Nah, bagi teman-teman yang ingin memulai belajar bikin kue dan roti pasti memikirkan apa saja kira-kira yang diperlukan untuk memulai? Haruskah membeli yang lucu dan estetik seperti yang bertebaran di instagram? Atau beli yang murah dan sesuai budget asal fungsinya terpenuhi? Ada setidaknya 6 peralatan bikin kue dan roti yang wajib dimiliki oleh seorang baker pemula.
Bikin kue dan roti bisa jadi gampang bisa jadi susah. Jaman dulu waktu masih kecil, saya hanya tau gimana ibu-ibu bikin kue ketika orang sedang mengadakan hajat (rewangan). Ketika itu ibu-ibu membuat kue semacam bolu untuk dibagi-bagikan ke tamu yang berkungjung. Membuatnya pun sederhana saja, tanpa perlu oven, hanya memakai tungku berasal dari tanah liat besar yang sangat panas. Adonan kue bolu yang basah ditaruh ke dalam cetakan bulat lalu dimasukkan ke dalam tungku itu. Apakah ada timer? Tentu saja tidak. Mereka yang ditunjuk sebagai ahli per-kue-an sudah punya feeling tersendiri untuk mengetahui kapan adonan harus dimasukkan ke dalam tungku dan kapan adonan harus dikeluarkan. Anehnya, meskipun peralatan cukup sederhana, buktinya kue bikinan ibu-ibu itu cukup enak dan cukup pantas untuk dijadikan oleh-oleh sebagai bawaan orang yang habis datang hajatan.
Jaman sekarang, peralatan bikin kue dan roti mudah ditemukan. Dari yang paling sederhana sampai yang paling canggih, semua ada. Dari yang seharga seratus ribu hingga yang harganya sama dengan sepeda motor juga ada. Nah, bagi teman-teman yang mau memulai bikin kue dan roti, tapi masih pemula banget, sebenernya apa aja sih yang diperlukan? Dalam rangkuman saya kali ini, setidaknya ada 5 peralatan yang wajib dimiliki oleh seorang baker pemula untuk membuat kue dan roti.
Table of Contents
1. Mixing Bowl / Panci
Awal-awal saya memulai baking dulu, saya beli panci yang murmer alias murah meriah saja. Asal cukup muat untuk menguleni adonan atau mencampurkan bahan-bahan. Lebih bagus sih beli yang stainless ya teman-teman. Cuman, kalau bikin kuenya masih jarang masaknya eman-eman harganya hehehe. Beli panci yang merk lokal seperti lion star sudah cukup. Sebetulnya mau beli yang bahannya plastik atau stainless itu ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kalau untuk adonan roti seperti roti manis, memang paling enak pakai mixing bowl stainless. Tapi kalau membuat kue-kue sederhana yang tidak perlu proses fermentasi, panci berbahan dasar plastik sudah cukup.
2. Mixer
Mixer atau pencampur sangat penting untuk bikin kue dan roti ya teman-teman. Meskipun ada beberapa resep roti yang bisa menggunakan tanpa mixer alias hanya mengandalkan kekuatan tangan untuk mencampur, tapi hasilnya akan berbeda. Mixerpun juga bermacam-macam. Ada yang hand mixer atau standing mixer. Tapi untuk pemula, baiknya menggunakan hand mixer agar bisa sekalian mengecek adonan sudah seberapa. Nah, lebih bagus lagi kalau sudah paketan standing mixer yang bisa sewaktu-waktu dicopot jadi hand mixer. Kalau membuat roti, jika nguleni pakai tangan saja, dijamin, tenaga sudah habis di awal, hihihi.
3. Oven
Oven tangkring sudah cukup. Tapi pastikan punya pengukur suhunya juga ya teman-teman. Karena kalau masih awal-awal belajar baking, yang paling susah adalah mengenali karakteristik oven. Gosong sekali dua kali itu adalah hal yang biasa wkwk. Tapi ngga apa-apa, semakin sering mencoba, semakin bisa mengenali karakteristik oven kita. Untuk itu kita perlu bantuan termometer oven.
4. Spatula
Spatula ini penting ya teman-teman. Terutama untuk menjangkau adonan di dasar panci dan memudahkan dalam mencampurkan adonan. Spatula plastik, spatula kayu dan spatula silikon masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, tergantung jenis roti dan kue yang kita buat. Tetapi dari ketiganya, spatula silikon yang paling bisa menjangkau bagian sudut yang cukup sulit dijangkau dari spatula kayu atau spatula plastik.
5. Timbangan
Kecuali kita pandai mengira-ira ukuran bahan-bahan, maka punya timbangan adalah hal yang wajib. Saya lebih suka timbangan yang digital. Selain praktis, timbangan ini lebih bisa mengukur lebih tepat terutama untuk membuat roti yang perlu perhitungan ragi yang biasanya di bawah 10 gram. Kalau memakai timbangan manual, bisa-bisa saja sih, tapi tidak se-tepat kalau kita memakai timbangan digital. Hanya saja, timbangan digital punya kekurangan yaitu biasanya kurang bisa dengan timbangan yang besar (misal di atas 5 kg). Maka, untuk pemula saran saya membeli timbangan yang digital saja, mengingat biasanya kita membuat kue dalam ukuran yang masih normal.
6. Loyang/Cetakan/Kertas Roti
Jika teman-teman sedang belajar bikin roti, maka punya loyang itu penting. Karena, setelah adonan dibuat, maka diperlukan wadah untuk menaruh agar roti atau kue kita sesuai dengan tujuan kita di awal. Untuk pemula, saya sarankan membeli loyang persegi panjang dan loyang untuk cetakan roti manis. Harga loyang ini biasanya cukup terjangkau, dalam kisaran 20-30 ribu saja, kita sudah mendapatkan loyang yang cukup memadai untuk memanggang kue/roti. Kalau kita sudah mahir, kita bisa meng-upgrade untuk membeli loyang premium yang anti lengket.
Untuk membeli keenam peralatan tadi, ada beberapa tips yang harus diperhatikan teman-teman lagi nih. Supaya tidak salah membeli dan lebih pas sesuai kebutuhan, diantaranya:
1. Tak harus mahal, yang penting berfungsi
Iya, meskipun ada harga ada bentuk, tapi kalau kita masih pemula, lebih baik beli yang biasa-biasa saja dulu (standard). Alat-alat perbakingan semakin mahal harganya biasanya semakin memudahkan. Misalnya seperti mixer, semakin mahal kita akan semakin dimanjakan, tinggal pencet langsung muter sendiri hehehe. Tetapi, sebagai pemula kita perlu mengenali tahap-tahap awal pembentukan adonan, maka beli alat yang tidak mahal tapi yang penting masih memenuhi fungsi utamanya itu penting.
2. Sesuaikan dengan kebutuhan
Sebelum membeli alat kue dan roti, kita pikirkan dulu kira-kira akan lebih sering membuat apa. Apakah kue kukus, panggang, atau roti yang harus dioven. Pilihan kita ini akan menentukan alat-alat yang akan kita beli nantinya. Daripada dari awal kita membeli alat yang lengkap memfasilitasi semuanya, tetapi tidak terpakai kan mubadzir hehe.
3. Beli offline lebih bagus
Kalau ada pilihan untuk membeli online atau membeli offline, saya sendiri lebih suka membeli offline. Karena kita bisa melihat dan memegang sendiri alat untuk membuat kue yang diperlukan. Seperti misalnya memilih loyang. Kalau hanya melihat di e-commerce, kita akan kebingungan membayangkan ukurannya. Apalagi kalau hanya melihat gambar sekilas tanpa memperhatikan ukurannya. Jika di e-commerce online sepertinya semua loyang sama-sama kotak. Eh ternyata, ketika dicek di toko offlinenya, berbeda-beda ukurannya.
4. Perhatikan daya listriknya
Ya, ini sepertinya sepele tapi penting kita perhatikan juga ya teman-teman. Sebelum membeli alat untuk membuat kue dan roti terutama yang memakai listrik, kalau bisa dicek dulu daya listrinya. Jangan sampai kita membeli hanya dari penampilan saja tapi ternyata perlu watt yang besar. Karena konsumsi untuk listrik misalnya oven atau mixer lumayan besar juga dan tentunya akan mempengaruhi konsumsi listrik kita sebulan.
2 Komentar. Leave new
Heuheu kok bacanya jadi pengin nyoba bikin, yaa. Kayaknya seru bikin kue-kue buatan sendiri terus dimakan bareng keluarga. Dulu, pas masih ada ibuku, suka bantuin bikin kue buat lebaran gitu, selain bantuin olesin telur di atas nastar, aku juga nyomotin adonannya yang manis wkwkkw.
Btw, makasih banget, Kak, buat tips-tipsnya biar nanti enggak nyesel belinya, wkwk.
Awalnya saya gak bisa baking, Kak. Tapi, setelah berumah tangga, ingin juga rasanya membuat kue sendiri, bikin bolu sendiri. Alhasil beli semua alat-alat diatas dari hasil bakulan makanan. Eh.. Sekarang malaj males bikin lagi, Kak.
Takaran air rasanya perlu ditambahan juga sebagai alat perkuean, Kak