Pernah nggak sih kebayang, harga emas sekarang 1.300.000, tapi beberapa bulan yang lalu hanya sekitar 800.000 untuk kadar 75. Jaman dulu, bisa jadi hanya 500.000. Kok bisa ya, ada kenaikan harga? Temanthia penasaran nggak, apa yang menyebabkan harga emas berubah-ubah?
Selidik punya selidik, harga emas memang bisa berubah-ubah lho, Temanthia. Mengutip dari beberapa sumber, harga emas bisa berubah karena ada faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi emas yaitu:
- Ekonomi bergejolak
Ekonomi yang berjolak ini menimbulkan harga emas juga ikut berubah, meskipun berubahnya tidak terlalu drastis. Misalnya ketika adanya ketidakpastian global karena Covid-19 yang terjadi di dunia kemarin.
- Penawaran dan permintaan emas
Semakin tinggi permintaan emas, harga emas akan naik. Begitu pula sebaliknya.
- Kebijakan moneter
Kebijakan moneter suatu negara juga mempengaruhi harga emas.
- Inflasi
Harga barang yang naik akibat adanya inflasi juga bisa mempengaruhi harga emas.
- Nilai tukar dolas AS
Nilai tukar dolar AS juga berpengaruh terhadap harga emas. Jika dolar naik, orang akan cenderung menginvestasikan uangnya ke emas, sehingga menimbulkan banyaknya permintaan.
Dengan adanya lima faktor tersebut, sangat dimungkinkan harga emas berubah-ubah ya, Temanthia.
Emas perhiasan memiliki banyak jenis dalam berbagai kadar. Ada yang 24 karat, 19 karat, maupun 9 karat. Emas perhiasan juga dibedakan lagi menjadi emas muda dan emas tua. Kalau dilihat dari warnanya, ada yang berwarna putih, kuning, maupun rosegold.
Semakin tinggi kadar emas, harga emas akan semakin tinggi pula. Namun, harga emas ini dipengaruhi juga oleh biaya ongkos.
Table of Contents
Biaya Ongkos Emas Perhiasan
Temanthia, ketika menjualemas, pernah enggak dengar penjualnya bilang begini, “Ini nanti dipotong biaya ongkos ya Bu, 50.000 rupiah pergramnya.” Nah, ini yang disebut biaya ongkos pembuatan emas.
Biaya ongkos pembuatan emas memang berbeda-beda, tergantung tingkat kesulitan dan model emasnya. Emas yang dibuat di luar negeri, model yang lagi nge-hits, punya ongkos yang lebih tinggi. Emas yang dibuat dalam jangka waktu yang dekat, biasanya biaya ongkosnya juga tinggi.
Biaya ongkos emas adalah biaya tambahan yang mencakup beberapa komponen yang tergantung pada tokonya. Kebijakan tokonya juga beda-beda, biasanya karena mengikuti harga pasar maupun potong harga.
Biaya ongkos ini lumayan sih. Agar kita tidak rugi, memang emas perhiasna harus dijual setidaknya selama 5 tahun hingga 10 tahun. Kalau tidak, harga jual tidak akan bisa menutup biaya ongkos.
Biaya ongkos perhiasan ini juga dipengaruhi oleh biaya tukang dan biaya pencucian dan perawatan perhiasan. Biaya tukang ini maksudnya adalah, seberapa banyak atukang yang dipakai untuk membuat satu perhiasan. Semakin banyak, maka harga emas tentu semakin mahal. Tukang dengan keahlian tertentu yang bisa membuat model emas dengan model terkini juga biayanya makin mahal.
Selain itu, biaya ongkos juga bersumber dari biaya pencucian dan perawatan emas. Toko emas memang mennganggarkan untuk ini. Pencucian dan perawatana emas juga harus hati-hati agar kadar emas tidak berkurang. Pasalnya, kadar emas bisa menurun jika salah dalam pencucian. Anggaran cuci perhiasan menurut bebesarapa sumber bisa sekitar 1.500 s.d. 2.500 rupiah per gram. Ada juga yang lebih mahal, tergantung dari alat pencuci perhiasannya.
Seain itu, toko emas juga menganggarkan biaya penyusutan barang akibat pencucian emas. Jika emas dicuci dalam beberapa waktu, bisa saja berat dan kadarnya berkurang. Nah biaya ini juga dicantumkan dalam harga emas.
Dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut, tentu saja biaya ongkos bisa murah/mahal tergantung kebijakan toko emas masing-masing.
Cara Menghitung Biaya Ongkos
Nah berikutnya, untuk menghitung biaya ongkos emas perhiasan, ada beberapa langkah yang dilakukan. Misalnya Temanthia membeli emas 18 karat dengan kode 750 dengan harga Rp6.900.000,-. Kode 750 memiliki nilai kadar 75% dari 24 karat dengan perhitungan 75/100 x 24 = 18 karat. Diketahui 2 tahun setelahnya, harga emas 24 karat dibandrol untuk harga jual sebesar Rp1.000.000,-. Nah, sementara membeli emas pada 2 tahun lalu dengan harga Rp960.000,-.
Nah, berikutnya cara menghitung ongkos beli perhiasan emas yaitu:
- Harga beli emas 1 gram emas 18 karat yaitu 75% x Rp960.000,- = Rpp720.000,-
- Maka, perhiasan yang kita miliki adalah sebesar harga beli/harga satu gram, atau sama dengan Rp6.900.000,-/720.000 berartikita memiliki emas kurang lebih sebesar 9,5 gram.
- Maka dengan 9,5 gram x 720.000 = Rp6.840.000,-. Jadi harga emas belum termasuk ongkos, Rp6.900.000-Rp6.840.000,- = Rp60.000,-
- Nah, anggap saja sisanya sebesar Rp60.000,- adalah biaya ongkos yang dibayarkan, biasanya sekitar 10-30 persen.
Cara Menghitung Biaya Ongkos Jual
Biaya ongkos jual adalah jumlah uang yang akan kita terima ketika menjual emas perhiasan kembali ke toko emas. Ccara menghitung biaya ongkos jual emas perhiasan bisa dilakukan dengan langkah sebagai berikut: Misalnya, kita membeli emas perhiasan 1 gram 18 karat tiga tahun lalu sebesar 75% x Rp1.000.000,- sebesar Rp750.000,-. Kemudian, harga 9,5 gram emas adalah Rp7.125.000,-
Biaya ongkos ini bisa beragam, dikenakan potongan berupa Rp20.000 – 30.000 pergramnya, sedangkan potongan khusus senilai Rp50.000-Rp80.000 per gram.
Maka, biaya potongan normal sebesar Rp30.000 per gram, dan harga potongan 9 gram adalah Rp270.000,-.
Sehingga, harga jual emas tertinggi adalah Rp7.125.000-270.000 = Rp6.855.000
KESIMPULAN
Harga emas perhiasan bisa berubah-ubah karena ada faktor yang mempengaruhinya. Harga emas perhiasan juga tergantung dari adanya biaya ongkos yang diperhitungkan pada harga jual. Biaya ongkos ini juga ikut mempengarhruhi harga jual emas perhiasa nantinya. Lebih jauh lagi, Temanthia bisa baca artikel tentang harga jual emas di blog ini, ya, supa tidak rugi ketika menjual emas perhiasan. Salam investasi!