Selamat siang, Temanthia. Bagaimana kabarnya hari ini, semoga dalam keadaan yang baik ya Temanthia. Investasi emas memang tak lepas dari aktivitas membeli emas dan menjual kembali emas. Tahukah Temanthia, ternyata kita bisa menjual emas dan gadai emas di Pegadaian. Nah, bagaimana cara jual emas di Pegadaian?
Kita memang bisa menjual emas di toko emas maupun di pegadaian. Pegadaian, salah satu tempat jual emas resmi di Indonesia. Salah satu yang kita perhatikan ketika menjual emas adalah apakah lembaga tersebut sudah terdaftar dan sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, nah pegadaian adalah salah satunya.
Menjual emas di pegadaian mungkin belum banyak yang tahu ya, Temanthia. Biasanya di pegadaian identik dengan gadai emas. Yuk pelajari cara jual emas agar untung maksimal.
Table of Contents
Cara Jual Emas Agar Tidak Rugi
Sebelum menjual emas, pelajari dulu langkah-langkahnya ya Temantia. Ada beberapa aspek yang perlu kita perhatikan agar kita tidak rugi dalam jual emas.
1. Pantau harga emas secara berkala
Sebelum menjual emas kita, hal pertama adalah memantau harga emas. Harga emas ini bisa naik dan bisa turun, tapi biasanya naiknya tidak langsung drastis. Seperti saat ini, per Juni 2024 harga emas memang sudah menembus angka 1,3 juta per gramnya.
Kita sebagai pembeli dan yang akan menjual emas harus cermat dalam menjual emas ya Temanthia. Kebanyakan orang, menjual emas saat harga mencapai tinggi-tingginya. Kenapa, agar kita mendapatkan buyback yang besar.
Namun, saat harga emas sedang tinggi ini jangan membeli emas, kecuali memang kebutuhan mendesak dan untuk mengamankan nilai kekayaan sih. Karena kalau dijual lagi, selisihnya hanya sekitar berapa ratus ribu saja ya Temanthia. Disini memang penting untuk memperkirakan keuntungan kita dan jangan lupa mengecek harga pembelian dulu, supaya kita bisa membandingkan harga.
2. Jangan menjual emas dalam waktu dekat
Jangan menjual emas dalam waktu di bawah 5 tahun, ini memang benar adanya. Dalam jangka waktu tersebut harga emas mungkin belum terpantau jauh dari pembelian. Keuntungan emas baru bisa kita dapatkan kalau jarak pembelian dan penjualan dalam waktu yang lama. Maka, jangan lupa untuk mempertimbangkan jarak waktu pembelian dan penjualan ya Temanthia.
Untuk memudahkan, sebenarnya Temanthia bisa membuat semacam jurnal emas dalam keuangan pribadinya. Disana, Temanthia bisa tambahkan kapan waktu pembelian dan kapan waktu menjualnya, serta perkiraan keuntungan. Jika tercatat dengan rapi, kita akan lebih mudah memantau ya Temanthia.
3. Cek kadar emas kita
Berikutnya, Temanthia juga perlu mengecek kadar emas. Jika emas batangan, sebarnya kadarnya sudah 24 karat atau 99,99%. Ini pun sudah tidak diragukan lagi keasliannya. Namun, agar lebih yakin, Temanthia bisa mengecek kadar emas lho. Masing-masing emas punya kode tertentu yang tercantum dalam sertifikat emas.
Emas batangan ini nilainya memang masih tinggi, karena tidak ada campuran logam lain seperti halnya emas perhiasan. Jika tidak diutak-atik, kadar dan beratnya biasanya tidak berubah sih.
4. Jangan lupa membawa sertifikat emas
Sertifikat emas ini penting sekali ya Temanthia. Dengan adanya sertifikat emas, akan secara tidak langsung mempertahankan harga emas kita. Karena, sertifikat emas ini akan membuktikan kepemilikan emas tersebut atas nama kita dan merupakan bukti serah terima antara pembeli dan penjual emas. Jangan sampai ketika kita menjual emas lupa membawa sertifikatnya, harganya bisa saja tidak sesuai yang kita harapkan.
5. Menjual emas di tempat pembelian
Tips terakhir adalah menjual emas di tempat pembelian emas. Jika Temanthia membeli emas batangan di toko resmi seperti Pegadaian maupun PT Antam, menjual disana tentu harganya tetap stabil.
Cara Jual Emas di Pegadaian
Setelah mengetaui tips menjual emas agar tidak rugi, berikutnya adalah bagaimana cara jual emas di pegadaian? Kita seringkali mengetahuinya adalah hanya gadai emas saja. Eits, jangan salah ya Temanthia. Kita juga bisa menjual emas di pegadaian lho. Di pegadaian, berlaku sistem buyback.
Bagaimana cara jual emas di pegadaian, berikut langkah-langkahnya ya Temanthia.
1. Melengkapi dokumen persyaratan
Pertama, Temanthia membawa dokumen persyaratan berupa KTP dan surat sertifikat emas yang merupakan bukti sah kepemilikan emas dari Temanthia.
2. Pemeriksaan kadar emas dan keaslian
Berikutnya, petugas akan memeriksa emas kita dan mengecek apakah emas kita asli atau palsu. Pengecekan ini juga berlaku pada nomor seri emas yang ada di emas kita dan dibuktikan dengan sertifikat emas yang ada, akan dicek apakah sama atau tidak.
3. Penyerahan uang tunai atau transfer
Selanjutnya, jika telah lulus uji cek kadar dan cek sertifikat emas, pegadaian akan memberikan sejumlah uang tunai atau bisa ditransfer kepada kita.
Mengenal Buyback dalam Jual Emas di Pegadaian
Jual emas bisa disebut dengan istilah buyback. Di pegadaian, buyback ini sudah ditentukan berapa nominalnya, dan bisa bergerak sangata fluktuatif setiap harinya. Namun, Temanthia ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lagi dalam buyback emas di pegadaian, salah satunya adalah buyback emas di luar pegadaian.
Pegadaian merupakan lembaga resmi yang menjual beli emas dan terdaftar pada OJK. Tapi, adakalanya memang ada bebrapa orang yang menjual emas kembali di Pegadaian, meskipun pembeliannya bukan dari Pegadaian. Nah, disini, memang tidak semua Pegadaian mau menerima buyback emas non Pegadaian tersebut. Sejauh ini, hanya ada beberapa kantor cabang tertentu yang menerima pembelian emas bukan dari Pegadaian.
Selain itu, penjualan emas di pegadaian juga ada minimal beratnya. Berat minimal yang diterima di Pegadaian adlah 0,5 gram jenis Antam. Misalnya Temanthia punya emas mini yang nominalnya kecil, misal 0,005, maka tidak bisa.
Nah, sebelum menjual emas di Pegadaian, pastikan telah mengikuti langkah-langkah dan tips di atas ya Temanthia, agar penjualan emas atau buyback tidak rugi. Lebih lanjut, Temanthia bisa membaca artikel tentang menjual emas di toko emas dan di pegadaian agar tahu lebih lengkapnya! Salam investasi!
9 Komentar. Leave new
Kalau misal punya minigold tapi banyak, masih bisa dijual kembalikah, Kak? Untuk pembelian sebaiknya minimal berapa gram agar mudah dijual kembali? Terima kasih artikelnya informatif.
biar tau sertifikat emas yang kita punya asli atau palsu gimana ya mba? soalnya ada cerita kalau ternyata sertifikat emasnya bukan asli pas mau jual emas
Jual beli emas itu memang tricky sekali ya, terutama bagi saya yang tidak memahami karena jarang membeli/menggunakan emas.
Emas menjadi salah satu tabungan nahi banyak orang. Sewaktu-waktu bisa digunakan dalam keadaan mendesak. Tapi juga harus memantau harga jual beli emas yang nail turun ya. Jangan sampai rugi saat jual emasnya
Aku baru tahu bisa jual emas di pegadaian. Tapi, tetep aja lebih enak jual di toko emas waktu pertama kali kita beli ya. Kalau turun juga nggak jatoh harganya, masih aman. Kalau di pegadaian kayanya berat, hehe..
Baru tau saya kalo pegadaian terima jual beli emas juga. Kirain cuma gadai aja. Enak yaa kalo gini, bisa jual dimana aja. Tapi harganya turun banget nggak ya mbak? Apa sama kayak jual di tokonya?
Urusan dokumen kalau di pegadaian benar-benar teliti, apalagi kalau itu emas. Jadi kita harus benar-benar bisa membuktikan kepemilikian dengan melengkapi dokumen
Aku pernah denger sih kalau di pegadaian emang bisa buat beli emas. Kadang ada masa lelang emas gitu, dan kalau beruntung kita bisa dapat harga miring dari harga pasaran.
Beberapa waktu lalu saya sempat tertarik untuk membuka tabungan emas di Pegadaian, tapi baca beberapa pengalaman orang kok jadi masih ragu. Tapi kalau untuk buyback di Pegadaian aman ya, Mbak. Terima kasih atas tipsnya.